Sabtu, 15 Desember 2018

PERANG DAGANG AMERIKA VS CHINA

PERANG DAGANG AMERIKA VS CHINA



Penyebab Terjadinya Perang Dagang Amerika dengan China

        Baru-baru ini, AS telah menggenggam "tongkat besar" tarif, karena telah terlibat dalam perang perdagangan global.Dalam perang dagang berskala besar, hampir semua ekonomi utama di dunia telah menjadi sasaran AS. Selain dari Tiongkok, Uni Eropa, Jepang, Kanada, Inggris, dan sekutu tradisional AS lain semuanya tak ada yang terelakkan.

          Perang dagang Tiongkok China dan Amerika Serikat 2018 mulai setelah Presiden Donald Trump mengumumkan pada 22 Maret 2018, niatnya untuk mengenakan tarif sebesar US$ 50 miliar untuk barang-barang Tiongkok di bawah Seksi 301 Undang-Undang Perdagangan 1974, dengan menyebut riwayat "praktik perdagangan tidak adil" dan pencurian kekayaan intelektual. Sebagai pembalasan, pemerintah Tiongkok menerapkan tarif mereka untuk lebih dari 128 produk AS, termasuk terutama sekali kedelai, ekspor utama AS ke Tiongkok. 

          Pada 6 Juli 2018 Presiden AS  Donald Trump terhadap barang-barang Tiongkok China senilai $ 34 milyar, yang kemudian menyebabkan Tiongkok membalas dengan tarif yang serupa terhadap produk-produk AS. Administrasi Trump mengatakan bahwa tarif tersebut diperlukan untuk melindungi keamanan nasional dan kekayaan intelektual bisnis AS, dan untuk membantu mengurangi defisit perdagangan AS dengan Tiongkok.Trump pada bulan Agustus 2017 telah membuka penyelidikan resmi mengenai serangan terhadap kekayaan intelektual Amerika dan sekutu-sekutunya, pencurian yang telah merugikan Amerika sendiri sekitar $ 600 miliar per tahun
.


Dampak Negatif Perang Dagang untuk Indonesia

·        Menurunnnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
·    Bursa Saham dan Pasar Modal anjlok dikarenakan sentimen investasi buruk.

Dampak Positif Perang Dagang untuk Indonesia

·        Indonesia punya peluang ekspor.
Akibat perang dagang itu, Indonesia punya potensi untuk mengekspor barang ke kedua negara itu. Tidak cuma itu, Indonesia juga bisa jadi negara ketiga yang "mengambil jatah" ekspor China dan Amerika. Beberapa komoditas yang bisa diekspor Indonesia, adalah baja, alumunium, buah, dan besi

Strategi Indonesia untuk Menghadapi Perang Dagang

·        Memperkuat ekspor atau aktivitas yang menghasilkan devisa serta menjaga nilai impor.
·        Mengerem permintaan barang-barang tidak prioritas sebagai antisipasi dampak perang dagang.
·        Pemerintah harus segera mencari strategi mengalihkan produk ekspor ke pasar lain, seperti Afrika Bagian Tengah dan Selatan, Eropa Timur, Amerika Latin, Asia Tengah, dan Rusia. Sebab, beberapa komoditas strategis seperti minyak sawit (CPO), tekstil, hingga karet akan terkena imbas.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SEJARAH PERKEMBANGAN SISTEM PEREKONOMIAN PANCASILA DAN ASPEKNYA

SEJARAH PERKEMBANGAN SISTEM PEREKONOMIAN PANCASILA DAN ASPEKNYA SISTEM PEREKONOMIAN YANG DIANUT DI INDONESIA             Si...